TEMPO.CO, Jakarta - Kejengkelan Calon Gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap rencana kucuran dana hibah untuk Badan Musyawarah (Bamus) Betawi terus berlanjut.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono yang menjadi sasaran karena dia menyatakan akan mengucurkan dana Rp 2,5 miliar untuk Bamus Betawi tahun ini. Bahkan, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini menjanjikan Rp 5 miliar untuk tahun depan.
Ahok pun menyindir Soni, sapaan Sumarsono. Ahok mengatakan, jika semua pelaksana tugas kepala daerah di pelbagai daerah dapat mengubah Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS), maka APBD di daerah yang sedang menggelar pilkada itu akan cacat.
"Januari nanti sudah ketok palu (APBD 2017), APBD kita (Jakarta) cacat ini," kata Ahok di markas pemenangannya, Rumah Lembang, Jakarta Pusat, pada Kamis, 24 November 2016.
Baca: Sepekan Menjadi Gubernur DKI, Ini Gebrakan Soni Sumarsono
Ahok berang karena merasa kebijakannya dibatalkan oleh Soni. Pada September silam Ahok menyatakan tak akan mengucurkan lagi dana operasional Bamus Betawi sebesar Rp 4-5 miliar per tahun.
Bamus Betawi dianggap politis setelah menyatakan mendukung calon gubernur keturunan Betawi. Namun, pada Selasa, 22 November 2017, belum sebulan menjabat Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni mengubah keputusan Ahok tadi.